Here Comes The Truths

Assalamualaikum!

So, here I am, at 06:05 in the morning, sleepy but decided to make this post instead.

Truth.
Jadi, selama 20 tahun gua hidup, gua udah mengalami banyak hal. Nggak banyak banget sih, I mean, gua belom pernah ngemut biji gorila, but it's enough to make me understand that something is wrong with the real world.

And, my friends, let me tell you this, whether you already realize it or not, the Truths about the world we live in...

1st Truth : Don't Grow Up It's A Trap.

Gua rasa ini udah jadi pengetahuan umum,

buat orang dewasa.

Tapi tidak buat anak kecil.

Gua juga nggak ngerti apa yang gua pikirin dulu sampe mau aja makan sampe jadi gede gini (#apanya) padahal gak gede juga sih (#apanya) ya sedeng lah (#apanya).

Karena laper man.

Yha...

Dulu, setiap gua ulang tahun, bawaannya bahagia banget.

Waktu kecil, sekitar umur 5-13, di hari ulang tahun gua, gua pasti ceria. Pokoknya gua udah siap lahir batin buat nerima kado dari para saudara. Gua inget banget dulu pernah dapet satu set mobil-mobilan dari bude gua, warna kardusnya oren, dan itu ingatan terakhir gua terhadap benda tersebut... Dan alhamdulillahnya, waktu kecil dulu, masih banyak yang inget sama ulang tahun gua, minimal orang-orang ngasih uang saku buat gua jajan es mambo. Dan namanya juga anak kecil, ngemut es mambo sore sore aja udah bikin bahagia.

Beranjak remaja, sekitar umur 14-17, di hari ulang tahun gua, gua pasti cemas-cemas curiga. Mikir "Duh hari ini gua bakal diapain ya sama temen-temen gua" padahal mah kaga diapa-apain juga, punya temen juga kaga. Yah namanya juga remaja, ekspektasi tinggi padahal kenyataan serendah tanah. Gua inget waktu ulang tahun ke 17, gua dikerjain di sekolah. haha. Di detik ini gua sangat bersyukur karena pernah dikerjain sama temen-temen. Lega aja karena I guess I still remaja normal, dalam pandangan gua maupun pandangan temen-temen gua. Good old days.

Dan sekarang, di ulang tahun ke 18, 19, dan 20 gua... Ibarat nasi goreng, lu dikasih nasi goreng polos. Nggak ada telor, sosis, suwiran ayam, apalagi daging sapi. Pokoknya seperti hari-hari biasanya, seperti hari-hari lainnya, nggak ada yang spesial. And I think, I get used to it. People get used to it. Entah bagaimana caranya, mereka punya ceritanya masing-masing. Dan yeah, ulang tahun ke-20 gua, berlalu bagaikan hari-hari lainnya.


Em, gua rasa gua pernah nulis suatu puisi tentang hal ini :

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Yang Sudah Lewat
By : Ilman.N.W

Hari ini, kusadari sesuatu
Bahwa hal-hal yang sudah berlalu
Tidak bisa kembali, ataupun terulang
Sedih? Ya, memang menyedihkan
Tapi hal itu lebih membahagiakan...

Kenapa? Kok gitu?

Karna, hal yang sudah lewat, yang tak bisa kembali itu

memberikan arti

Memberi kita kebahagiaan

Memberi kita penyesalan
Memberikan, kepada kita, rasa

Manusia, akhir-akhir ini, jarang merasakannya
"Rasa", sudah menjadi barang langka

Semakin dewasa, kita semakin kaku
Karena semakin kaku, rasa itu enggan menetap
Perlahan, rasa itu luntur, gerah mereka
Dan tinggalah kita, bagai patung dingin berjalan

Ya, hari ini, kusadari sesuatu
Jalan yang dulu kujalani
Pemandangan yang dulu kupandangi
Tempat yang dulu kutempati
Dan
Rasa yang dulu kurasai

Mendekap tubuh ini

Hangat, tapi juga dingin

Bahagia, ingin ku tertawa
Tapi
Sedih juga, ingin ku menangis sekerasnya

Syukur. Bersyukur. Hanya itu yang bisa dan ingin kulakuan.

Terima kasih, Ya Allah, kau telah memberiku hidup yang sangat menyenangkan

Sampai detik ini, tak ada satupun hal yang kusesali

Aku yang sekarang, begini, baik buruknya, semua karena Yang Sudah Lewat itu

Terima kasih. Alhamdulillah.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sumpah itu gua bikin sendiri.






So yeah, jadi orang gede melelahkan. Tanggungjawab, kewajiban, hak, etika, hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, tiba-tiba dateng gitu aja tanpa permisi. You must stand up for yourself, because there is no one who would catch a bullet for you. Mungkin kedengerannya sarke (read : keras) banget, tapi itu yang gua rasain selama gua tinggal di Bogor, jauh dari rumah, orangtua.

Lu cuma punya diri lu sendiri, jadi baik-baik ya sama dia.


2nd Truth : Semua orang berbeda, jangan memaksakan sesuatu.

Kenyataan yang baru gua tahu dan pahami akhir-akhir ini. Karena selama ini gua mikir "Ya jelas-jelas logikanya begini, ya jawabannya gini lah!". Merasa diri paling benar, paling logis, dimana faktor-faktor lainnya ga gua pikirin lagi.

Simpelnya gini, pernah nggak lu ngerasa sesuatu biasa aja, tapi bagi orang lain, sesuatu ini berarti banget buat dia? Pasti pernah kan? Nah disitu, dimana logika udah ngga kepake lagi, perasaan yang lagi maen.

Gua ini orangnya logika banget, dimana gua ga ngerti sama apa yang dipikirin oleh orang yang make perasaan,

Sampai akhirnya gua menemukan diri gua "make perasaan"...

Jadi gua sering banget berada dalam fase yang gua sebut "hampa".

Jadi di fase ini, yang gua rasain cuma "gua-gamau-ngapa-ngapain", nggak ada hasrat untuk hidup, nggak ada semangat sama sekali dan akhirnya memilih untuk tidur-tiduran aja. Padahal banyak hal yang HARUSNYA gua lakuin. Hal ini jelas bego banget. Jelas-jelas logikanya kalo lu punya banyak kerjaan yang harus lu lakuin, ya lu kerjain hal itu satu persatu, cicil demi cicil (?), bukannya malah tidur-tiduran. Yap, logika gua udah nggak jalan lagi disana. Kalo gua jadi orang lain, pasti gua bakal bilang "Hah gua ga ngerti sama lu man". Yha.

Ya jadi, ketika lu lagi berbeda pendapat dengan orang lain, jangan asal judge kalo dia salah, dan lu bener. Karena lu ngga tahu apa alasan di balik pendapat dia, lu ngga tahu apa aja yang udah dia alamin sampai dia memilih pendapat itu. You know his/her choice, not his/her story. So, think about it :)


3rd Truth : Ada suatu momen dalam hidup seseorang, yang akan mengubahnya, selamanya.

Ya ini juga baru gua sadari. Jadi ceritanya seperti ini...

Ada seseorang, mengalami suatu momen dalam hidupnya. Momen itu tidak Ia ceritakan kepada teman-temannya. Setelah momen itu lewat, dia pikir dia mulai berangsur membaik, dalam artian mulai merelakan momen itu terjadi, jadi dia kaya "yea okey, let's move on with life". Tapi seiring berjalannya waktu, ada yang ga beres sama dia, dia jadi beda, gakaya dulu, walaupun perubahannya sedikit, tapi temen-temennya tau ada yang salah sama dia. Sampe salah satu temennya nanya "Sejak kapan sih dia berubah jadi kaya gini?" dan yang lain menjawab "Iyaya sejak kapan ya, gua gatau". Poof, jawabannya adalah sejak momen tersebut terjadi.

Gua rasa gua juga ngalamin suatu momen dalam hidup gua (dulu) yang mengubah diri gua (sekarang). Dan jujur perubahannya itu gabaik. Gue mencoba untuk meng-undo perubahan ini, tapi kok ya gabisa. So yeah...


4th Truth : Sariawan itu sakit.

Ya jadi gua lagi sariawan. Di bibir. Rasanya sakit. Jadi gabisa ciuman deh.


5th Truth : Ketika ngepost blog dan udah kelamaan, rasanya jadi males.

Ya ini yang lagi gua rasain sekarang. hehe.





Yea kira-kira segitu aja fakta-fakta (yang setelah gua tulis gua baru sadar kayanya kalian udah pada tau ya) menarik tentang kehidupan yang harus kalian ketahui.

Gua harap kalian bisa pura-pura bego dan merasa bahwa post gua kali ini sangat bermanfaat dan eyes opening dan sangat berguna untuk kalian menjalani hidup yang fana ini. Gua harap.

I think it's enough. I wanna go to sleep. Semoga ngga kesiangan buat sholat jumat, he.


Bagian pamer lagu dan film

Part Time Lover - Mr. Sonjaya

What Now - Dzeek

Televisi Mimpi - Zealspeaks

Beware The Dog - The Grisworlds

Rill Rill - Sleigh Bells

Steve Jobs (2015)

"What do you do? You're not an engineer, you're not a designer, you can't put a hammer to a nail. I build the circuit port, the graphical interface was stolen. So how come? 10 times in a day, I read Steve Jobs is a genius... What do you do?" - Woz

"Musicians play the instruments, I play the orchestra." - Steve

This movie is amazing. Nyeritain tentang Steve Jobs secara padet. Jadi yang diceritain ya intinya aja gitu, kalo Steve Jobs tuh orangnya gitu, punya masalah gini-gini, tokoh-tokohnya ada ini itu. Penonton yang belom kenal dia (kaya gua) jadi bisa ngertiin filmnya sekali telen.

Oke gua rasa gua sotau. But this movie sure is good.


Mystic River (2003)

Tipikal film crime dan mysteri. Dan ya, there's a plot twist in the end. Tapi kurang kuat sih, udah rada-rada ketebak gitu (bahkan udah ketebak). And what bother me the most adalah endingnya dimana si Jimmy nggak merasa bersalah dan Dave (dan keluarganya) yang harus menanggung kesialan lagi. Bete -_-.



Key deh.

Wassalam!

1 komentar

My Instagram