Sonder

Assalamualaikum!

sonder

n. the realization that each random passerby is living a life as vivid and complex as your own—populated with their own ambitions, friends, routines, worries and inherited craziness—an epic story that continues invisibly around you like an anthill sprawling deep underground, with elaborate passageways to thousands of other lives that you’ll never know existed, in which you might appear only once, as an extra sipping coffee in the background, as a blur of traffic passing on the highway, as a lighted window at dusk.



Hi, there!

Been a while, padahal dari kemaren selalu pengen ngepost.

Tapi yah, semesta baru ngijinin sekarang (atau malesnya baru ilang sekarang).

So, gua lagi mengagumi hal-hal yang berbau saintifik (bener ga tuh tulisannya - scientific), dikarenakan menonton suatu channel yutub yang sangat ajaib : Vsauce

Kata Sonder pun, gua dapat dari sana, di video ini :

So much wow. Diriku merasa seperti serpihan tai tikus yang bervaporasi di ventilasi dapur.

Sekarang dalam rangka mau namatin channel tersebut, tapi karena bahasannya berat-berat, otak gua yang biasanya dikasih asupan bahasan "Cakepan mana cewek jurusan A atau jurusan Z, dengan asumsi dua-duanya pake kacamata" jadi susah ngimbanginnya.

Dari Sonder sendiri, gua kaya tersadarkan, kalo hidup itu kompleks. Hal-hal sepele kaya "duh IP gua cuma 3.6 kenapa dia bisa 3.61 ya" atau "kenapa sih gua gagal mulu ngedeketin cewek padahal muka gua ga jelek-jelek amat" or "bingung mau pake filter yang mana ketika ngedit foto pake vscocam". Hal-hal itu bikin gua mikir : Malu-maluin banget lu kalo masih ngeluhin hal-hal sepele kaya gitu.

Hidup itu simpel.

Gua, sebagai manusia yang biasa-biasa aja, dalam artian : gabisa berubah jadi power ranger merah, kalo abis berak masih tetep harus cebok, idungnya bolong dua, berusaha sebisa mungkin untuk tidak mempersulit kehidupan. Walaupun memang sangat amat sulit, gua akui.

Gua sering kebawa perasaan, jadinya hidup gua ribet. Bimbang, galau, resah, gundah gulanah, bingung harus berbuat apa. Alhasil waktu gua terbuang banyak, yang tadinya bisa gua pake buat nemuin obat penyembuh kanker, atau ngejar ketertinggalan bacain komik/nontonin video One Piece dari episod satu sampe episod terakhir, jadi gabisa. Kan sayang yang kaya gitu gitu tuh, sesayang aku kepadamuh. Padahal kan kalo dikomunikasiin urusan kelar. Coba kalo dipikirin sebentar dengan menghilangkan semua pemikiran negatif, apa sih konsekuensi paling parah yang bisa gua dapet?

Lu dianggap Freak dan dijauhin lalu dia
cerita ke temen-temennya terus cerita itu
menyebar ke seluruh kampus? Jadi ga cuma
lu ngga bisa mendapatkan dia tapi lu juga
menjadi bahan pembicaraan satu kampus.

Wah, parah sih itu...

Ya intinya sebenernya apa yang gua saranin di atas udah bener, karena emang kehidupan harusnya dijalankan seperti itu, tapi sistem sosial kita yang sudah terlalu kelam jadinya apa-apa dibuat ribet. Tapi selain hukuman sosial dari sekitar, pemikiran negatif dari diri kita sendiri juga lawan yang susah ditaklukan sih.

Misalnya gini, lu mau kenalan sama cewek yang belom lu kenal, she seems friendly, temen lu udah nyemangatin "udah kenalan aja, apa salahnya", lu membalas kata-kata temenlu dengan senyuman di wajah, terus lu mandang cewek itu lagi, dengan langkah mantap lu berjalan mendekatinya, lu ngelewatin cermin dan dengan refleks menoleh ke cermin, di hadapanlu terpampang wajah lu yang ga jelek-jelek amat, tapi dibilang ganteng juga nggak, dan seketika itu juga lu keingetan 8237912 kali kegagalan lu ngedeketin cewek. Boom. Lu kembali ke temen-temen lu dengan wajah lesu dan berkata "Udahlah, jodoh nggak kemana."

Bajingan banget nggak sih, diri lu. Btw, itu namanya :

InsecureA very flawed character trait that results from low confidence and low self-esteem, often due to rejection or a humiliating experience.

Tapi ada lagi orang yang malah ngerasa over pede, optimis banget gitu, dengan bermodalkan pepatah "usaha tidak mengkhianati hasil", dia percaya segala hal bisa dicapai. Gua menyebutnya Keoptimisan yang dungu.

Jadi misalkan, ada nih cowok, nggak jelek-jelek amat, dia merasa dirinya normal normal aja, nggak ada yang aneh gitu, komunikasi lancar, kemampuan standar, selera tinggi. Untung anaknya optimis, coba kalo nggak, udah bunuh diri kali karena ngerasa gamungkin dapet cewek yang sesuai seleranya (yang tinggi). Nah, nemu nih dia cewek yang sesuai seleranya, bermodalkan quote-quote pemberi semangat "tidak ada yang tidak mungkin" besutan OA OA line yang nongol di timeline, dia memberanikan diri menerapkan prinsip hidup simpel. Tanpa perlu dikasih tau endingnya gua rasa kalian udah pada tau kan ya? Yap, rejected.




So,
apa yang gua coba sampaikan di post ini adalah,
Hidup itu kompleks. Tapi bisa kita buat simpel. Tapi dibuat simpelnya jangan goblok goblok banget lah. Pikirin juga konsekuensinya. Sampai dirasa oke, abis itu lu sholat istikharah. Dari situ lu tau dah harus ngapain.

That's it,
Wassalam! 

---------------------- Pamer  Lagu & Film ---------------------





Sorry not sorry I have to post this on my blog
Danillanya lucu amatsi :(









Lumayan lah tipikal film-film perjuangin yang endingnya pengen bikin mata berkaca-kaca
Gua tau film ada yang ngga masuk akal, tapi  ini ngga masuk akalnya maksa -_-
Dimaafkan karena ada beberapa quote menarik dari film ini
Berat, filmnya berat...
Tai. Gua kira film serius. Ternyata film remaja remeh temeh.
Lumayan, tapi tidak terlalu surprising
Jadi gua baru ngerti "dalem"nya film ini di kali kedua gua menontonnya.
Maknai, hayati.
Must watch.

2 komentar

My Instagram