Chapter 1 - Tumpahkan Saja Semuanya

Assalamualaikum!

Jadi sudah cukup lama ya saya tidak post sesuatu di blog ini, padahal dulu janjinya liburan bakal sering-sering ngepost.

Hehe.

Namanya juga manusia.

#TaiLuMan #TaiLuCong

Yah jadi akhir-akhir ini kepala saya sedang dipenuhi dengan pikiran-pikiran tentang Coolyeah (begitu saya menyebut "kuliah" agar terkesan tidak mainstream). Mumet banget. Padahal udah berusaha nggak dipikirin, kan kata orang-orang di tumblr gini ya :

“Live today. Not yesterday. Not tomorrow. Just today. Inhabit your moments. Don’t rent them out to tomorrow. Do you know what you’re doing when you spend a moment wondering how things are going to turn out with Perry?

You’re cheating yourself out of today. Today is calling to you, trying to get your attention, but you’re stuck on tomorrow, and today trickles away like water down a drain. You wake up the next morning and that today you wasted is gone forever. It’s now yesterday. Some of those moments may have had wonderful things in store for you , but now you’ll never know.”
― Jerry Spinelli, Love, Stargirl


Sempak dalem banget.

Ya jadi gitu. Sebenernya gua pengen menjalani hari-hari gua sebahagia mungkin dengan hanya memikirkan hari ini. Nggak ada kemaren, nggak ada besok. Tapi kok' ya kenapa susah banget gitu.....




Nah sekarang kita akan flashback dulu, disini gua mau nyeritain gimana hari-hari yang gua lalui sebelum dapet undangan sampe sekarang.


((SPOILER ALERT : SEBAGIAN ISI POST INI BERISI CURHATAN SANG PENGETIK))
((KALO GAK MAU BACA COLOK AJA MATALU))


- H-2 PENGUMUMAN UNDANGAN

2 hari sebelum pengumuman undangan gua udah setres-setres-panik-pikiran-udah-butek-nggak-ada-jernih-jernihnya. Untuk menenangkan diri dan melegakan hati gua memutuskan untuk ngepost sesuatu di blog. Ya, keluh kesah gua sama Pengumuman Undangan. Kata orang-orang sih kalau kita lagi sedih, galau, resah, gundah, gulanah, bimbang, dilema dan semacamnya, obat paling ampuh untuk menuangkan perasaan kita itu ya melalui tulisan (Selain curhat dengan pacar pastinya, itu juga KALO PUNYA. Kalo gapunya pacar, bisa kok curhat sama temen. Itu juga KALO TEMENNYA MAU) Nah karena gua gapunya dan mereka gamau, jadilah gua mencurahkan isi hati gua di beberapa paragraf dibawah ini :

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Assalamualaikum!

SELAMAT H-2 PENGUMUMAN SNMPTN UNDANGAN GUYS!

So yeah, di minggu sore yang membosankan ini gua lebih memilih untuk ngepost di blog dibandingkan ngerjain soal-soal SBMPTN. Gatau kenapa makin deket sama pengumuman undangan makin males gua belajar SBMPTN. Pesona Undangan terlalu menyilaukan mata gua. Ku tak kuasa menahan indahnya. Di setiap sholatku, setiap sujudku dan setiap doaku, tak pernah ku tidak mengucap namamu.

"Ya Allah, luluskanlah Hamba di SNMPTN Undangan ya Allah. Untuk kali ini, Hamba mohon kabulkanlah doa Hamba ya Allah. Hamba janji Hamba akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi jikalau saya mendapatkan Undangan ya Allah. Aamiin ya Allah"

Kira-kira begitu, hanya saja tidak selebay itu.

Tapi bukannya di post lalu lu bilang Undangan
itu cuma undian dan gaperlu diharepin Man?

Ya benar. Saya memang mengatakan itu. Tapi itu dulu. Sebelum saya berkenalan dengan soal-soal SBMPTN. Dan sebelum saya terkontaminasi akan indahnya Undangan. Ya jujur ajalah, pasti banyak orang yang ngarepin undangan, yang didalem hatinya teriak "Ah plis plis plis! Semoga gua dapet Undangan! Gua bakal ngelakuin apa aja biar dapet Undangan! PLISSS!" ya mungkin hanya segelintir orang sih ((Atau malah cuma gua doang?!))

Dulu gua pernah nanya gini ke salah seorang temen :
"Elah, kenapa Undangan diumuminnya lama banget sih? Apa tujuannya coba ngebuat kita nunggu lama-lama tanpa kepastian gini?"
Dan dia dengan santai menjawab :
"Kan milih-milih yang dapet Undangannya lama bego"
Gua bales :
"Oh iyak"

Dan belum lama ini, temen saya yang bernama Galih alias Bhakti alias Sadewo a.k.a Gabasa mengatakan sesuatu, yang kalau saya punya 1000 jempol, akan saya kasih dua buat dia. Kira-kira seperti ini kutipannya :

"Et gua pengen cepet-cepet tanggal 27 dah. Cuma pengen tau gua keterima apa nggak undangannya. Abis itu baru belajar serius mati-matian mau ampe pagi juga gua jabanin"

Yang setuju angkat tangan!

Tapi menurut gua pendapat Galih alias Bhakti alias Sadewo a.k.a Gabasa itu kurang. Gini yang bener :

"Et gua pengen cepet-cepet tanggal 27 dah. Cuma pengen tau gua keterima apa nggak undangannya. Abis itu baru belajar serius mati-matian mau ampe pagi juga gua jabanin gua bikin mesin waktu dan balik ke hari pertama liburan baru belajar serius mati-matian mau ampe pagi juga gua jabanin"

Nah itu yang paling tepat!

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Udah postnya sampe situ doang. Abis itu gua males nerusin lagi karena kepikiran undangan...

- H-1 PENGUMUMAN UNDANGAN

Oke. H-1 Pengumuman Undangan. Jadi di hari itu gua udah ogah banget ngapa-ngapain. Belajar udah gak bisa, mau dipaksa kaya apa juga gak bakal bisa, ibarat pintu aer, otak gua udah nggak mau ngebuka, jadi aer nggak ada yang bisa masuk. Mau nonton film, baca komik, nonton tv juga gak resep karna pikiran udah nerawang jauh ke hari esok dimana pengumuman undangan udah bisa diakses. Pokoknya hari itu gua cuma bisa doa, doa, doa dan doa. Bangun tidur doa, sebelum sholat doa, abis sholat doa, sebelum tidur doa, sebelum doa doa, sebelum doa dosa #eh. Jadilah hari itu gua habiskan dengan leyeh-leyeh nggak jelas di rumah, chat si anu chat si ini, grup-grup di watsap gua bacot-bacotin, tapi tetep aja... "Tekanan"-nya itu yang ga ilang-ilang.

Lanjut ke malam hari, berita-berita menyebutkan kalo "Pengumuman Undangan sudah bisa diakses pukul 12.00 WIB". Nah terjadilah perdebatan diantara rekan-rekan sejawat, "Ini maksudnya jam 12 malem apa 12 siang sih?" "Kayaknya 12 siang deh, kan 12.00, kalo 00.00 atau 24.00 baru 12 malem" "Tapi itu ada yang bilang jam 12 malem udah bisa diakses..." ya semacam itu. Karna gua anak kalong musiman (pas liburan doang ngalongnya) akhirnya gua memutuskan untuk nungguin tuh pengumuman undangan, kalo dia tiba-tiba lewat kan bisa langsung gua cegat yegak? #Abaikan. Akhirnya tibalah pukul 00.00 di tanggal 27 Mei 2014, hari pengumuman Undangan. #JENG #JENG #JENG #JENG

- HARI H PENGUMUMAN UNDANGAN

Pukul 00.00 sudah tiba, dengan sangat hati-hati saya ketik alamat website snmptn.ac.id, namun nihil, pengumuman undangan belum dapat diakses. Saya coba refresh halaman webnya berkali-kali sambil berharap ada yang berubah, namun tetap tidak membuahkan hasil. Lalu saya bertanya pada Qorib "Rib, kayaknya beneran jam 12 siang deh pengumumannya" "Tunggu man, ini udah mulai keliatan tanda-tandanya" "Iya sih rib, webnya udah mulai berat trus tadi gua coba time out gitu" "Iya man wakakak".

Tapi tetep aja nggak ada yang berubah. Tai. Gua di-php-in.

Akhirnya saya tidur.

Paginya saya bangun, dan menyadari sesuatu yang tak beres pada tubuh saya. Saya masuk angin. Pagi itu diwarnai dengan tak enak badan dan mencret-mencret. Mungkin karena saking tegangnya nunggu pengumuman Undangan semalem sampe-sampe ada angin iseng yang masuk-masuk sembarangan (Kasian ya saya sampe segitunya...). Pagi itu yang harusnya gua isi dengan tidur (karena semalam baru tidur jam 1-an) jadi gak bisa karena masuk angin dan "tegang".

Langsung saja kita masuk ke...

- 15 MENIT MENUJU PENGUMUMAN UNDANGAN

15 Menit menuju pengumuman undangan? Gua lagi nongkrong-nongkrong asik di timeline (sambil panas dingin tentunya). Ketika tiba-tiba ada berita yang mengatakan "Eh di snmptn.its.ac.id udah bisa dicek tuh" dan gua cuma bisa bilang dalem hati "ANJIRRRRR" *lantainya basah* *eh kan ini lagi ngomong di dalem hati* *hatinya basah*. Karena gua orangnya suka ngambil resiko, gua buru-buru buka linknya, dan bener... ternyata... udah bisa... di cek... dan ketika gua cek... hasilnya...


Jujur.

Awalnya sih kaget. Kayak "DEG" atau "Ini.. beneran...?" gitu.

Jujur.

Pas gua ngeliat itu, gua nggak langsung ngucap "Alhamdulillah Ya Allah".

Jujur.

Abis ngeliat itu gua nggak langsung ngasih tau orangtua gua, padahal mereka dari semalem juga khawatir dan nungguin gimana hasilnya.

Itu karena harapan gua, gua bisa diterima di Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Ya walaupun gua tau kalo nilai gua nggak 'wah' banget, tapi entah kenapa harapan itu ada. Mungkin karena gua orangnya "Optimistis Abis" kali ya. Haha.

Cukup, kalo gini caranya gua nggak move on move on dari UI.

Nah jadi setelah mengecek-ngecek lagi apakah ini nyata atau cuma "Mei Mop" saja, dan terNYATA NYATA, akhirnya gua memutuskan untuk ngasih tau ortu gua (yang sedari tadi bolak-balik nanyain gua "udah keluar belom mas?"). Dan reaksi mereka : Yah sebagaimana kebanyakan ibu-ibu pada umumnya, ibu gua langsung mengucap syukur alhamdulillah dengan matanya yang berkaca-kaca, dan ayah saya yang hanya "Hmm Hmm" saja. Lalu setelah itu ibu saya berkata : "Kok nggak dapet UI ya mas?" dengan wajah yang sedikit murung. Dan gua hanya bisa "Emm, nggak tau bu, kan penilaian dari sononya" #ElakanKhasMasMasSalesPanci. Tapi pada intinya, orangtua gua bahagia kok gua keterima undangan, mereka sedikit kecewa sih kenapa gua nggak dapet UI, tapi gua rasa mereka lebih khawatir gimana anaknya kuliah di IPB nanti (Ya saya memang sedikit anak mami).

Setelah ketegangan itu mereda...

#TOBECONTINUED

1 komentar

My Instagram