Post Ini Kupersembahkan Untuk Jakarta

Assalamualaikum!



Ah tak terasa...
Sudah 3 bulan,
Sudah 3 bulan aku menginjakan kakiku, menengadahkan tanganku, mengistirahatkan tubuhku, memulai dan mengakhiri hariku, di tanah rantau

Tanah rantau? Rantau apanya? Kau hanya pindah beberapa kilometer dari rumah tempat tinggal mu!
Dari Depok ke Bogor, apa rasanya? Apa kau tak malu dengan mereka yang dari Aceh dan Papua?!

Ya, tapi bukan begitu, ah sudahlah, maafkan aku, tapi rasa yang kurasakan ini...
Rasa ini benar adanya, nyata, tanpa dibuat-buat
Rasa rindu ini, rindu akan kampung halaman, Jakarta

Aku juga merasakannya, walaupun ku bisa pulang ke sana seminggu sekali
Tapi aku tetap bisa merasakannya
Aku punya hak untuk dapat merasakannya

Karena kau tahu, Jakarta, disana...
Disana tempat ku dilahirkan, disana tempat ku dibesarkan, disana tempat ku mengerti kehidupan
Karena kau tahu, Jakarta, betapa kucinta

Kau tahu apa saja yang pernah ku lakukan di Jakarta?
Aku pernah buang air besar di Jamban yang di bawahnya kali mengalir
Aku pernah menahan tangis karena tidak diajak bermain bola oleh teman komplek karena aku cemen
Aku pernah berenang di depan rumah sewaktu rumahku kebanjiran
Aku pernah bermain game online di warnet padahal besok UN IPA sewaktu SD
Aku pernah menangis sampai ingusku membentuk balon, sewaktu SD, di depan kelas
Aku pernah memakan kue "Mewek", w-nya jangan dibalik (disebut kue "Mewek" karena kue itu sering dibeli oleh salah satu temanku yang cengeng dan suka nangis, iya udah gitu doang)
Aku pernah membuat geng bernama "Team Rocket" di atas pohon ceri di samping empang
Aku pernah berkelahi dengan teman di teras Mushola komplek disaksikan oleh adikku yang terus menerus berkata "Mas udah mas udah" sambil menangis (dan kurasa itu satu-satunya perkelahian yang pernah kulakukan seumur hidupku)
Aku pernah kemasukan biji kacang di hidung (yang akhirnya setelah ke dokter THT berhasil dikeluarkan)
Aku pernah menonton acara Stand Up Comedy langsung di Balai Kartini
Aku pernah menangis ketika menonton film "Cheaper by the dozen" karena teringat orangtuaku terutama ayah
Aku pernah memberi seorang gadis setangkai bunga mawar merah
Aku pernah menyukai gadis dari awal masuk sekolah sampai lulus (bahkan sampai sekarang, mungkin) dan kita belum pernah ngobrol berdua
Aku pernah begadang semalaman penuh lalu paginya makan nasi uduk dan aku berani bersumpah, itu adalah salah satu hal terbaik yang pernah kulakukan dalam hidupku

Ku kira semua yang pernah kulakukan di atas tidak ada hubungannya dengan Jakarta, bahkan ada yang kulakukan di Depok...
Jadi ya...

Jakarta,
Di balik kemacetanmu
Di balik kekotoranmu
Di balik keberantakanmu
Di balik kesemrawutanmu
Di balik kekerasanmu #JKBoss
Di balik kemahalanmu
Di balik kepanasterikanmu
Di balik ketidakberesanmu
Di balik balik bambu #YeLagiSeriusMalahBecanda #PadahalKeabisanKata-Kata

Selalu ada aku, aku yang merindumu, aku yang mendambamu, aku yang tak bisa hidup tanpamu

Oke gua akuin kalimat di atas lebay, jijik juga, dan membuat gua keliatan jomblo akutnya

Tapi serius.

Gua pernah ditanya oleh salah seorang hamba Allah begini :

"Gua kalo udah gede pengen punya rumah di hutan, biar menyendiri gitu, dan menghabiskan masa tua di dalam ketenangan. Kalo lu?"

Gua dengan polosnya menjawab

"Gua? Gua pengen tetep tinggal di Jakarta."

Dan diapun membalas

"Idih, lu gak muak apa sama macetnya, padetnya, orang-orangnya?"

gua sambil senyum sok keren berkata

"Haha, gua dilahirin dan dibesarin di Jakarta. Jakarta udah menjadi bagian dalam hidup gua. Malah macet, padet dan orang-orang itulah yang membuat Jakarta menjadi Jakarta. Gua mungkin gabisa hidup tanpa keramaian itu. Kalo gua pindah tinggal di tempat laen, rasanya tuh kaya nginep di rumah sepupu selama seminggu, bawaannya pengen pulang!"

Untuk kutipan terakhir gua jujur gua ngarang. Karena nggak mungkin gua bisa ngomong kata-kata keren kayak gitu.

Dan sebagai penutup, gua sertakan satu buah quote berikut ini, alasannya? Biar keren aja.



Wassalam!




0 komentar:

Posting Komentar

My Instagram